BBM Tak Terbeli, Nelayan Berniat Jual Perahu

Kamis, 26 Juni 20080 comments

Lamongan – Kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 30 persen membuat nelayan Lamongan kini terancam kehilangan pekerjaannya. Mereka kini tidak lagi bisa membeli bahan bakar minyak dan berencana menjual perahu beserta mesinnya untuk menyambung hidupnya.


Salah seorang nelayan asal Brondong, Arif menuturkan, Harga BBM yang baru saja dinaikkan pemerintah semakin tak terbeli oleh para nelayan. "Sejak BBM dinaikkan pada 2005, kami sudah tidak menggunakan solar tapi menggunakan minyak tanah yang dioplos dengan olie atau irek," terangnya.

Meski pemerintah menetapkan harga minyak tanah sebesar Rp. 2.500,- perliternya, namun di kalangan pengecer harga minyak tanah mencapai Rp. 4000,- perliternya. Sehingga banyak nelayan yang frustasi akibat himpitan ekonomi. "Kami berniat menjual mesin dan perahu untuk menyambung hidup," tukas arif.

Satu perahu, lanjut arif, mereka tawarkan sebesar Rp 200 juta, sementara mesin perahu mereka tawarkan dengan harga Rp 10 juta. "Namun hingga kini belum ada pihak yang mau membeli mesin dan perahu kami," tandasnya.

Akibat banyaknya nelayan yang tidak melaut ini, sekjen Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan, Darlin, kondisi Tempat Pelelangan Ikan di Pelabuhan Nusantara Brondong pun sepi. "Jika dalam kondisi normal mencapai 70 unit perahu, tapi kini hanya ada 7 perahu saja yang sandar untuk menjual ikannya," terang Darlin.

Darlin menambahkan, para pemuda belayan kini sudah tidak betah lagi tinggal di rumah. Umumnya, mereka berencana untuk merantau ke Malaysia bekerja sebagai buruh kasar meski banyak TKI asal Indonesia yang sudah di deportasi dari Malaysia.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ekonik3 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger