MARHAENISME Kini: Relevansi sebuah Konsep Tradisional di Indonesia Abad ke-21

Rabu, 02 Juli 20080 comments


Beberapa waktu belakangan ini beberapa kali saya berdiskusi dengan kawan-kawan saya dari PDI Perjuangan tentang relevansi dan kepraktisan penerapan konsep “Marhaenisme” untuk politik Indonesia saat ini. Setelah mempelajari dengan hati-hati beberapa dokumen sejarah dan materi-materi yang lebih mutakhir dari Partai tersebut, saya hendak menguraikan beberapa hasil pemikiran saya di dalam esai ini.



Bagi Sukarno, “Marhaen” bukan hanya melambangkan perwakilan terbaik kelas bawah – layaknya partai buruh di negara manapun misalnya bagi kaum “proletar” (buruh, buruh tani, pengrajin, dsb). Bagi Sukarno Marhaen mewakili mayoritas rakyat kecil Indonesia pada umumnya yang – apakah ia pekerja atau wiraswasta – hidup termajinalkan. Bahkan eksistensi mereka pun sangat rapuh. Mereka berada di ambang batas kelangsungan hidupnya tapi sebagian terbesar kebutuhan materi, ekonomi, sosial dan politiknya hampir samasekali tidak terpenuhi. Mayoritas orang Indonesia hidup menderita dan menghadapi resiko eksistensial dari satu saat ke saat lainnya. Inilah rakyat Indonesia yang tidak mampu bahkan untuk menjalani standar hidup minimal sekalipun, serta standar keamanan dan keadilan.



Pada masa sekarang, kita menggambarkan mereka sebagai kelas masyarakat bawah hingga kelas menengah bawah. Ada tiga partai politik yang langsung muncul di ingatan – yang mewakili paling tidak sebagian kelas pemilih ini. Mereka adalah Partai Uri di Korea (http://www.uparty.or.kr/), Partai Liberal Kanada (http://www.liberal.ca/), dan Partai Liberal Demokrat Inggris (http://www.libdems.org.uk/). Filsafat dasar ketiga partai ini dibangun atas keyakinan terhadap kebebasan, yang bergandengan tangan dengan tanggungjawab, martabat manusia, keadilan, kesetaraan, kemasyarakatan, kemakmuran materi dan budaya. Mereka berkeinginan menciptakan dan membangun masyarakat yang peduli tanpa diskriminasi, masyarakat yang tidak hanya berorientasi pada kesejahteraan material warganya melainkan juga peduli pada martabat, keragaman (pluralitas) dan kesejahteraan sosial. Ketiga partai politik ini mengorientasikan platform politiknya pada kebutuhan “rakyat biasa” atau kelas menengah bawah, yang merupakan mayoritas pemilih mereka masing-masing. Kita dapat pula menyebut kelompok ini sebagai kaum “Marhaen” abad ke-21. Mereka membentuk segmen mayoritas pasar pemilih bagi ketiga partai politik tersebut. Saya sangat menyarankan kepada para ahli strategi partai di Indonesia untuk mempelajari dan menilik dengan seksama manifesto pemilu ketiga partai tersebut serta materi kampanye mereka.



Di bagian berikut dari esai ini saya membatasi diri hanya pada satu dari ketiga partai politik di atas, dan menyerahkan kepada para pembaca yang budiman untuk mengeksplorasi materi-materi lain yang sangat banyak di website mereka masing-masing. Saya memilih Partai Liberal Demokrat Inggris. Argumentasi saya didasarkan atas manifesto pemilu Partai Liberal Demokrat Inggris yang dikeluarkan pada pemilu 2005. Dari sini, untuk keperluan analisa saya memilih tiga bidang kebijakan – kesehatan, pendidikan dan ekonomi – untuk mendukung argumen utama saya bahwa bentuk pengambilan posisi politik seperti ini dapat dijadikan model bagi PDI Perjuangan dalam menyusun konsep Marhaenisme mereka untuk abad ke-21.



Saat ini terdapat 109 wakil rakyat dari PDI Perjuangan di DPR-RI. Sebagian besar di antaranya, persisnya 63 orang atau 58% adalah pengusaha dari berbagai profesi dan sektor (pemilik perusahaan, wiraswastawan, manajer dan profesional yang memiliki usaha sendiri). Bersama dengan yang lainnya (46 orang anggota DPR), mereka mewakili 21 juta pemilih PDI Perjuangan di tingkat nasional (hasil pemilu 2004). Sebagian besar dari 21 juta orang pemilih ini adalah mereka yang disebut “wong cilik”, kelompok masyarakat bawah/miskin, dan sebagian lainnya berasal dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan kelompok minoritas lainnya. Menarik untuk memperhatikan bagaimana orang-orang yang sebagian besar pengusaha dan wirasawasta secara politik mewakili segmen masyarakat yang lebih miskin. Kesamaan apa yang dimiliki kedua kelompok masyarakat ini? Satu dasar kehidupan bersama yang kuat tentu saja adalah kenyataan bahwa kedua kelompok masyarakat ini menggantungkan kelangsungan hidupnya kepada pasar. Mayoritas wiraswastawan dari PDI Perjuangan bukanlah kroni dari rezim lama dan kebanyakan “wong cilik” tidak dapat bertahan hidup tanpa pasar bebas sebab tidak ada pemerintah yang memiliki kemampuan sumberdaya finansial yang cukup untuk mensubsidi para pencari nafkah berpenghasilan rendah yang jumlahnya sangat banyak itu.



Manifesto pemilu 2005 Partai Liberal Demokrat (LDP) berjudul: “ALTERNATIF yang sesungguhnya.” Saya memilih ketiga bidang kebijakan seperti disebutkan di atas karena relevansinya dengan rakyat Indonesia saat ini. Tentu saja masing-masing solusi kebijakan yang ditawarkan belum tentu bisa diterapkan, sebab situasi sosial dan ekonomi Indonesia berbeda dengan situasi di Inggris. Meski demikian, saya memilihnya karena saya yakin bahwa kaum Marhaen Indonesia abad ke-21 akan sangat menyukai bidang-bidang tersebut untuk dijadikan dasar keputusan mereka dalam memilih wakil rakyat. Saya akan memulai setiap bidang dengan slogan utamanya dan kemudian menjelaskan masing-masing langkah yang diusulkan oleh partai LDP sebagai solusi bagi masalah yang dihadapi.




Kesehatan – Mendahulukan Pasien



Slogan di atas mengimplikasikan bahwa sistem pelayanan kesehatan yang ada saat ini tidak memberikan perhatian dan arti penting yang memadai terhadap kebutuhan setiap pasien. Di bagian pendahuluan, partai LDP mengakui bahwa beberapa langkah perbaikan sudah dimulai, namun hal itu masih jauh dari cukup. Selanjutnya diuraikan tujuan dari pelayanan kesehatan partai LDP: bahwa sistem pelayanan kesehatan membantu setiap warganegara untuk tetap sehat dan memastikan bahwa kalaupun jatuh sakit, setiap orang dilayani dengan cepat tanpa memandang kekayaan dan status. Kalimat terakhir tersebut mengimplikasikan bahwa orang-orang dengan status sosial lebih tinggi dan lebih kaya mendapat perlakuan lebih baik dan lebih cepat di dalam sistem yang berlaku sekarang, yang dianggap tidak adil. Penilaian umum ini lalu diikuti dengan tuntutan konkrit yang masing-masing diakhiri dengan penjelasan sebagai berikut:



- Pelayanan kesehatan pribadi secara gratis terutama untuk para manula, dan orang-orang cacat selama diperlukan. Pembiayaan untuk pelayanan ini harus dialokasikan dari suatu tingkat pajak 50% (yang baru) dari pendapatan pribadi di atas $ 100.000.



- Diagnosa yang lebih cepat (baik di RS swasta maupun RS pemerintah) untuk penyakit-penyakit serius agar pengobatan tidak tertunda hanya karena birokrasi yang berbelit-belit untuk izin penggunaan alat-alat tehnis dan dokter yang kompeten atau staf RS yang handal.



- Pemotongan terhadap pungutan yang tidak perlu atas pemeriksaan mata dan pemeriksaan serta pengobatan gigi, dan penghapusan biaya resep untuk penyakit-penyakit jangka panjang agar pasien yang menjalani pengobatan jangka panjang dapat menikmati pengobatan gratis, bukan hanya sebagian seperti dalam sistem yang ada sekarang, sehingga keadilan bisa lebih ditegakkan.



- Peningkatan jumlah dokter dan perawat. Targetnya adalah mengangkat tambahan 8.000 dokter, 12.000 perawat dan 18.000 staf terapi pada tahun 2008. Hal ini akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Lebih jauh lagi, para pekerja kesehatan akan dibebaskan dari tugas-tugas birokratis dan administratif yang dibebankan oleh birokrasi pemerintah. Keputusan-keputusan klinis dan investasi akan didesentralisasikan dan dialihkan kepada para spesialis daerah dan wakil rakyat di daerah. Hal ini akan mencipatakan fleksibilitas sehingga yang menjadi titik perhatian utama adalah pasien, bukan sistem.



- Berikan kepada masyarakat kontrol yang lebih besar atas kesehatan mereka dengan cara memperluas pilihan dan akses terhadap pelayanan spesialis. Partai LDP akan memusatkan diri untuk membantu masyarakat untuk tetap sehat, sebab pencegahan sama pentingnya dengan pengobatan. Hal ini akan dicapai antara lain dengan pendidikan dan pemberian informasi yang tepat agar masyarakat dapat membuat pilihan yang lebih baik dan lebih sehat terhadap konsumsi makanan, minuman dan gaya hidup mereka.




Pendidikan – Ambisius untuk setiap Anak



LDP memulai seksi ini dengan menekankan bahwa investasi paling berharga yang dapat dibuat oleh generasi pemimpin saat ini adalah dengan memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada generasi berikutnya. Tidak ada hal lain yang dapat meningkatkan kebebasan seseorang selain pendidikan. Partai LDP menginginkan agar setiap anak diberi kesempatan membuka potensi mereka. Reformasi yang dilakukan akan bersifat komprehensif:



- Penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang mendapat pendidikan baik di awal kehidupan mereka memiliki kesempatan lebih baik untuk menjalani hidup yang berhasil dan menghasilkan. Jumlah anak di dalam setiap kelas akan dikurangi dari 30 menjadi 20 murid, dan 21.000 guru baru akan direkrut. Partai LDP akan memastikan bahwa semua anak diajar oleh guru-guru dan spesialis yang terlatih baik dan berkualitas tinggi. Persyaratan sebelum dan setelah jam sekolah akan diperluas dan 3.500 tempat penitipan anak akan didirikan. Tunjangan kelahiran untuk enam bulan pertama akan ditambah menjadi 0 per minggu. Kebijakan ini akan memberi setiap anak awal kehidupan yang terbaik yang mungkin ia peroleh.



- Anak-anak perlu belajar dalam suasana yang aman dan tertib dimana berlaku standar perilaku yang tinggi, tekanan dari sesama teman ditangani secara efektif dan guru dapat mengajar tanpa gangguan. Guru-guru harus dibebaskan dari tugas-tugas birokratis dan beban administratif agar mereka memiliki waktu lebih untuk mengajar. Para guru akan memberikan penilaian secara berkala terhadap prestasi murid dan memberikan informasi yang akurat kepada orangtua atas kemajuan anak-anak mereka.



- Tak seorang pun akan ditolak dari kesempatan memperoleh pendidikan universitas hanya karena takut akan hutang. Semua uang sekolah dan biaya pendidikan lainnya akan dikurangi dan bantuan akan diberikan kepada murid-murid dari keluarga miskin untuk membiayai kehidupannya.



- Anak-anak putus sekolah dan lulusan sekolah harus dibekali dengan keterampilan yang mereka butuhkan agar dapat berhasil di tempat kerja. Semua murid di atas usia 14 tahun akan diberi kesempatan menggabungkan pembelajaran akademis dengan keterampilan, yang akan memberi kesempatan kepada anak-anak berbakat serta anak-anak yang sebelumnya merasa kecil hati karena kurang dapat mengikuti pelajaran untuk dapat berkembang maksimal.



- Suatu perekonomian kelas dunia mensyaratkan adanya pendidikan berkelas dunia dan keterampilan berkelas dunia pula. Partai LDP memiliki komitmen untuk menutup kesenjangan pendanaan antara sekolah dan college yang kesemuanya perlu dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan berkelas dunia. Transportasi sekolah akan tetap gratis untuk keluarga yang tinggal dengan jarak 2 mil dari SD dan 3 mil dari SMP.




Kebijakan Ekonomi – Membangun Kemakmuran bagi Inggris



Manifesto partai ini memandang kebijakan ekonomi sebagai bidang yang terpenting dan bahwa suatu pemerintahan yang dipimpin partai LDP akan memastikan perekonomian yang stabil dan dikelola dengan baik. Lebih jauh lagi, manifesto ini mengklaim bahwa semua langkah kebijakan yang disarankan telah dirancang dan dinilai dengan seksama terutama dalam hal kesiapan pendanaannya, yakni biaya tambahan yang diperlukannya. Komitmen partai yang tegas dijamin karena manifesto ini bersifat realistis dan mudah untuk dijalankan. Biaya untuk setiap kebijakan telah dikalkulasi dengan cermat dan cara pendanaannya pun diuraikan. LDP memiliki prioritas yang jelas untuk masalah pendanaan publik yang berbeda dari partai lainnya. Partai LDP ingin mengkonsentrasikan sumberdaya-sumberdaya yang memang sedikit pada wilayah-wilayah yang sebenarnya penting, tapi saat ini kurang mendapatkan pendanaan – seperti pensiun, kepolisian dan pendidikan dasar. Untuk bidang-bidang tersebut, pendanaan akan diambil dari wilayah-wilayah berprioritas rendah seperti subsidi untuk industri. Selain itu, disiplin fiskal pun ditekankan di sini. Kemandirian lembaga-lembaga negara yang penting dari campur tangan pemerintah untuk memanipulasi fakta-fakta perlu dijamin. Untuk itu partai LDP hendak memberdayakan Kantor Audit Nasional dan membuat Kantor Statistik Nasional lebih mandiri.



Berikut ini adalah reformasi kebijakan yang diumumkan:



- Perpajakan yang lebih adil dan lebih sederhana. Dalam sistem yang ada saat ini, 20% penduduk membayar 38% pendapatannya untuk pajak, sementara 20% orang-orang terkaya hanya membayar 35%. Pajak yang dibayar oleh mereka yang berpendapatan rendah akan dikurangi dan ditentukan berdasarkan kemampuan mereka membayar. Hal ini – dan juga penyederhanaan sistem pajak akan mengurangi beban pajak terhadap keluarga-keluarga berpendapatan rendah sebesar 0 per tahun. 1% penduduk terkaya negeri ini akan membayar pajak sebesar 50% (naik dari sebelumnya 41%) untuk semua orang dengan pendapatan lebih dari 0.000 per tahun. Pendapatan pajak yang dihasilkan dari langkah reformasi ini akan digunakan untuk membiayai langkah perbaikan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang diusulkan.



- Potong biaya materai. Orang semakin hari semakin harus berjuang keras untuk dapat membeli rumah sendiri. Pengurangan biaya materai akan membebaskan sekitar 150.000 keluarga dari keharusan membayar biaya ini dan secara umum memotong biaya kepemilikan rumah.



- Suatu perekonomian yang berorientasi ke luar. Partai LDP ingin menyiapkan Inggris Raya untuk bergabung dengan EURO, melakukan liberalisasi perdagangan dan industri serta mengurangi hambatan perdagangan bagi negara-negara miskin agar perdagangan internasional dengan negara-negara kaya dapat dicapai dengan cara-cara yang adil. Kaum migran ekonomi telah memberikan kontribusi untuk menjadikan Inggris salah satu negara terkaya di dunia baik secara ekonomi maupun budaya. LDP ingin mempertahankan keadaaan ini dan dengan demikian memastikan agar negeri ini tetap dalam kemakmuran.



- Memotong birokrasi dan aturan berlebihan yang cenderung menghentikan berkembangnya usaha, terutama usaha kecil. Tidak akan ada peraturan pemerintah yang baru yang akan dikeluarkan sampai ada pengumuman tentang penilaian menyeluruh atas biaya dan keperluannya. Suatu “pasal matahari terbenam” (masa kedaluarsa) akan diselipkan ke dalam setiap aturan usaha kecuali apabila tidak secara eksplisit diperbaharui oleh parlemen. Inspeksi pemerintah akan disederhanakan dan dikurangi menjadi satu saja inspeksi mencakup-semua.



- Hapuskan departemen (kementerian) perdagangan dan industri. Sungguh tak ada gunanya suatu departemen yang begitu besar yang kerjanya mencampuri urusan ekonomi dan memberikan subsisi kepada perusahaan yang gagal, sehingga hanya merugikan para pembayar pajak. Partai LDP akan memotong birokrasi dan fungsi-fungsi yang boros. Fungsi-fungsi yang bermanfaat seperti riset ilmiah akan dialihkan ke departemen lain. Langkah ini akan menghemat $ 8 miliar uang pembayar pajak. Hasil penghematan ini akan diinvestasikan untuk bidang prioritas (kesehatan dan pendidikan).



- Lindungi konsumen dari pemerasan harga dengan memotong birokrasi, sehingga akan menghidupkan rezim dan perilaku perdagangan yang adil oleh kalangan usaha dan mempromosikan persaingan bebas.



Hal-hal yang diuraikan di atas hanyalah sebagian contoh dari makna penyusunan posisi dan kebijakan politik bagi masyarakat bawah, dalam hal ini kaum “Marhaen” Inggris. Posisi seperti ini –atau yang menyerupainya– sudah pasti akan pula menarik perhatian kebanyakan pemilih di Indonesia. Dengan manifesto tersebut, Partai LDP memenangkan 22% suara langsung (popular vote) dan 9,6% kursi di parlemen dalam pemilu Inggris 2005.



Pemilih potensial PDI Perjuangan sesungguhnya lebih dari 21 juta suara yang diterima partai pada pemilu legislatif 2004 lalu. Juga lebih dari 45 juta pemilih yang mampu dimobilisir oleh Megawati Sukarnoputri pada putaran kedua pilpres untuk mempertahankan kedudukannya sebagai presiden. Dan seperti yang diperlihatkan oleh hasil PILKADA belakangan ini, PDI Perjuangan mampu meraih keberhasilan manakala kebutuhan kaum Marhaen, kebutuhan rakyat kecil, disoroti secara tepat – baik melalui pilihan personal politiknya maupun program-program yang diusulkannya. Kelas masyarakat bawah dan menengah bawah di Indonesia mungkin saja sangat responsif ketika posisi politik yang sesuai dengan kondisi Indonesia seperti itu dapat diajukan oleh sebuah partai politik. Mengingat basis pemilihnya saat ini, PDI Perjuangan merupakan kendaraan yang ideal untuk aspirasi serupa.



Sukarno berupaya se-inklusif mungkin ketika berbicara dengan kaum Marhaen-nya. Kaum Marhaen bukanlah orang-orang termiskin negeri ini. Ia memiliki alat-alat pertanian, tapi tidak memiliki tanah garapan. Sukarno bahkan memperluas arti Marhaen kepada orang-orang yang memiliki visi yang berbeda tentang masa depan Indonesia, baik yang mengarah ke spektrum kiri (kaum sosialis) atau kanan (penganut Islam taat) agar gagasannya dirasakan relevan oleh mayoritas rakyat Indonesia. Ia tidak mengecualikan siapa pun. Mungkin ada baiknya dilakukan riset opini politik modern lebih lanjut untuk mengidentifikasi isu-isu utama serta menguji relevansi dan tingkat penerimaan opsi kebijakan yang ditawarkan melalui diskusi kelompok terfokus. Hal ini akan menghasilkan suatu platform yang sangat menarik bagi kaum Marhaen abad ke-21, yang tak mungkin dilampaui oleh aktor politik lain.





Bangka Belitung, 22 Maret 2006.



Dr. Rainer Adam

Kepala Perwakilan dan Direktur Program
Friedrich-Naumann-Stiftung Indonesia
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ekonik3 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger