Lamongan - Akibat kekurangan asupan air, para petani di lima kecamatan di lamongan terpaksa merugi jutaan rupiah. Pasalnya, tanaman padi mereka kekurangan air sehingga menyebabkan padi mereka puso.
Salah seorang petani asal Desa Madulegi, Kecamatan Sukodadi Lamongan, Sujai mengatakan, lahan pertanian miliknya yang ditanami padi kini terpaksa tidak bisa ditanami karena puso akibat kekurangan air. “Karena kami kesulitan untuk mendapatkan air untuk padi ini,” terangnya.
Sujai menuturkan, karena pusa tersebut, dia bersama dengan para petani lain terpaksa memanen dini tanaman padi tersebut meski usianya baru sekitar 2 bulan lebih. “Kalau tidak bisa dipanen ya kami terpaksa membakarnya untuk kemudian lahannya kami tanami lagi dengan tanaman lain,” ujarnya.
Selain Kecamatan Sukodadi, kecamatan lain yang juga mengalami gagal panen adalah kecamatan Turi. Salah seorang petani warga Kecamatan Turi, Sahrozi mengatakan, karena lahan mereka sudah puso, akhirnya mereka memanfaatkan padi yang sudah puso tersebut untuk makanan ternak. “Mau bagaimana lagi, wong air juga sudah tidak ada,”ungkapnya pasrah.
Sementara, kabag humas dan protokol pemkab lamongan, Aris Wibawa membenarkan kalau di Lamongan ada 5 kecamatan yang mengalami kekeringan. Aris mengatakan, 5 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kota, Turi, Glagah, Sukodadi dan Kedungpring. Keseluruhannya sekitar 4.980 hektare,” terangnya.
Aris juga mengungkapkan, kalau tidak menutup kemungkinan luas areal pertanian yang mengalami kekurangan air semakin meluas karena saat ini musim kemarau dan tidak ada suplay air. ''Lahan pertanian yang kekurangan air tersebut bersifat spekulatif, sebab para pemiliknya sejak awal sudah diperingatkan agar pada masa tanam musim kemarau sekarang ini tidak menanami lahan pertaniannya dengan tanaman yang membutuhkan air seperti padi,” ujarnya.
Posting Komentar