Lamongan - Total kerugian akibat banjir yang kini telah menerjang 7 kecamatan di Lamongan telah mencapai Rp. 14,6 Miliar. Data mengenai
kerugian ini seperti yang dilansir oleh pemkab
Lamongan. Data yang dihimpun detiksurabaya.com dari BNPD Lamongan menyebutkan,
kerugian terbesar disebabkan oleh banjir yang juga
menerjang areal
tambak di Lamongan. Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan,
Anang Taufik kepada detiksurabaya.com mengatakan, hingga saat ini areal tambak yang sudah
terendam banjir sudah mencapai kurang lebih 7.330
hektar sawah tambak.
"Ini jumlah total sawah tambak yang terkena banjir
yang ada di 7
kecamatan," ujarnya. Sawah tambak yang terparah terkena banjir, terang
Anang, adalah sawah
tambak yang ada di Kecamatan Karang Binangun
dan Kecamatan Glagah. Di
kecamatan Karang Binangun mencapai Rp. 1.600
hektar dan kecamatan Glagah yang mencapai 1.950 hektar. Sedangkan untuk wilayah lain, lanjut Anang, adalah
kecamatan
Kalitengah 1.246 ha, kecamatan Deket 1.083 ha,
Kecamatan Turi 1.055
ha, Kecamatan Modo 368 ha dan kecamatan kota
Lamongan 28 ha. Kerugian akibat banjir yang mencapai Rp. 14,6 Miliar
tersebut, terang
Anang, karena kebanyakan sawah tambak tersebut
diisi ikan bandeng dan
udang vaname yang sebenarnya sudah siap panen.
"Sehingga kerugian terbesar memang dari sana," ujarnya. Sementara, salah seorang petani tambak yang ada di
Kecamatan Turi,
Dono mengatakan, sebenarnya ikan bandeng dan
udang vaname miliknya
sudah hampir panen tapi tiba-tiba saja diterjang
banjir. "Kami memang sudah berusaha memasang jaring di tiap pematang
tapi ternyata tidak
cukup," ungkapnya. Saat ini, Dono dan para petani lainnya hanya bisa
pasrah menghadapi
banjir kali ini. Mereka hanya berharap agar banjir
cepat surut
sehingga bisa segera dipanen. "Kalau sekarang tidak
memungkinkan untuk dipanen," pungkas Dono.
Posting Komentar