Kepepet Kebutuhan Ekonomi, Buruh Tani Nekat Gantung Diri di Makam

Lamongan - Terbelit kebutuhan ekonomi yang kian membumbung tinggi, membuat seorang bapak di Lamongan nekat mengakhiri hidupnya. Mayat bapak dua orang anak ini ditemukan warga dalam keadaan gantung diri di tengah makam desa setempat, Sabtu (25/8/2012). Bapak dua anak yang nekad gantung diri di tengah makam desa setempat tersebut adalah Juamat, warga Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring. Juamat ditemukan warga sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam posisi tergantung di tali tampar yang diikat di sepasang pohon jati. Menurut salah seorang tetangga korban, Heru Sumantri, sebelum meninggal, pria berusia 49 tahun ini sudah sering stres akibat persoalan ekonomi yang membelit keluarganya. Bahkan, sebelum mengakhirnya hidupnya, Juamat sudah sering melakukan aksi nekad untuk mengakhiri hidupnya. "Korban sudah berkali-kali mencoba mengakhiri hidupnya," kata Heru. Heru juga menceritakan, Juamat sebelumnya juga pernah melakukan aksi nekad menabrakkan dirinya ke mobil yang sedang melaju kencang di jalan raya. Namun aksi Juamat tersebut dapat dihentikan warga sehingga Juamat pun dapat diselamatkan. "Beberapa aksi nekad lainnya juga sudah pernah dilakukan oleh korban tapi semuanya dapat dihentikan warga," katanya. Sementara, tetangga korban yang lain, Siswoyo mengaku, Juamat diketahui meninggalkan rumahnya pada sabtu dini hari tadi. Namun warga tidak ada yang menyangka kalau kepergian Juamat itu adalah untuk melakukan aksi nekad gantung diri di makam desa setempat. Jenasah Juamat yang dikenal bekerja sebagai buruh tani di desanya ini pun kemudian dibawa ke rumahnya untuk dimakamkan. Sebelum dimakamkan, petugas puskesmas kedungpring didampingi petugas kepolisian melakukan visum untuk memastikan penyebab kematian korban adalah murni gantung diri. Korban pun kemudian dimakamkan tak jauh dari tempatnya gantung diri tadi.