Ramadhan, Pengunjung Makan Sunan Drajat Meningkat Drastis
Kamis, 04 September 20080 comments
Lamongan – Memasuki bulan ramadhan, jumlah peziarah di makam Sunan Drajat, Paciran Lamongan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. Para peziarah ini tidak hanya datang dari Lamongan saja, tapi juga datang dari kota-kota lain. Bagi para peziarah, makam salah satru wali songo ini memberikan satu kedamaian batin tersendiri.
Menurut sang juru kunci makam, Sunardi, makam Sunan Drajat tidak pernah sepi apalagi memasuki bulan suci ramadhan. "Tapi kalau ramadhan, peziarah lebih memilih berziarah malam hari seusai tarawih," terangnya seraya mengatakan kalau siang hari pun, kompleks makam masih banyak sekali pengunjungnya.
Sunardi kemudian membandingkan, kalau pada hari biasa hanya ada 5 pengunjung atau 5 peziarah maka pada bulan ramadhan peziarah bisa mencapai ratusan orang. "Mereka ini kebanyakan datang baik sendiri-sendiri maupun berombongan," ungkapnya.
Menurut Rustandi, salah seorang peziarah di kompleks makam Sunan Drajat, berziarah di bulan ramadhan terasa mendatangkan kedamaian tersendiri bagi batinnya. "Bahkan, tak jarang saya selalu di sini terus hingga menunggu waktu berbuka," jelasnya.
Di sela-sela menunggu buka tersebut, lanjut Rustandi, para peziarah biasanya memanjatkan doa dan mengenang kembali jasa-jasa sang sunan dalam menyebarkan agama Islam sambil membaca Al Quran.
Layaknya makam para raja, makam Sunan Drajat juga terletak di datarang tinggi. Kompleks makam Sunan Drajat terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran Lamongan. Di pemakaman seluas 4 Hectare ini dimakamkan juga sejumlah santri dan kerabat Sunan.
Di pemakaman ini pula, tertera tulisan yang selama ini terkenal sebagai dawuh sunan Drajat, yang kalau diartikan memiliki makna berikan tongkat kepada orang buta, berikan makan kepada yang kelaparan, berikan pakaian kepada yang telanjang dan berikan payung kepada yang kehujanan.
Posting Komentar