Produksi pelabuhan perikanan Brondong sudah melampaui batas produksi pelabuhan nusantara, menjadi alasan Bupati Masfuk untuk mengusulkan Pelabuhan Brondong naik statusnya menjadi pelabuhan Samudera. Pelabuhan perikanan berstatus pelabuhan nusantara batas produksi ikannya sekitar 35.000 ton per tahun. Sedangkan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong telah mencapai 60.000 ton lebih per tahun.
Dengan kenyataan seperti itu Masfuk menyatakan Brondong layak memiliki pelabuhan samudra. “Sekarang sedang diproses pengajuan usulan tersebut. Produksi ikan di Pelabuhan Brondong dengan TPI (tempat pelelangan ikan) yang ada di dalamnya sebagai tempat jual beli ikan merupakan kebanggaan Lamongan karena merupakan produsen ikan terbesar di Jawa Timur,” ujar Bupati Masfuk.
Kepala Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan (PKP) Lamongan Mustakim Arif, menambahkan, saat ini ada lima pelabuhan perikanan samudra yang produksi ikannya cukup besar. Yakni, Pelabuhan Belawan dengan produksi ikan 255 ton per hari, Kendar Kendari sebesar 174 ton per hari, Nizam zaman 163 ton perhari serta Cilacap dengan produksi 16 ton per hari, dan Bungus 2,2 ton per hari. “Sedangkan produksi ikan di pelabuhan perikanan Brondong mencapai 166 ton per hari. Produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Brondong menduduki rangking ketiga setelah pelabuhan Belawan dan Kendar, Kendari Sulawesi. Namun Pelabuhan Brondong yang statusnya masih pelabuhan nusantara, sedangkan yang lima berstatus pelabuhan perikanan samudra”, katanya.
Satu syarat yang belum dipenuhi P elabuhan Brondong saat ini adalah panjang dermaga yang hanya mencapai 161 meter. Sedangkan untuk meningkat menjadi status pelabuhan samudra, panjang dermaganya minimal 300 meter.
+ comments + 1 comments
pie ulangi
Posting Komentar