Lamongan Miliki Sentra Tanaman Hias
Jumat, 20 Maret 20091comments
Seperti suasana di Malang. Itulah kesan pertama disampaikan Bupati Lamongan Masfuk saat menyusuri deretan sejumlah 32 stan di Sentra Pedagang Tanaman Hias Lamongan bersama Wabup Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli. Sentra yang berada di sisi Selatan jalan Sumargo Kota Lamongan saat ini memang terlihat beda. Lebih asri, bersih dan indah berhiaskan beragam tanaman hias.
Dulunya lokasi ini hanyalah seperti jalanan di Kota Lamongan lainnya, tidak ada yang istimewa. Kecuali adanya satu pohon trembesi besar di depan Lembaga Pemasyarakatan yang menjulang setinggi bangunan dua lantai meneduhi sebagian besar sisi jalan. Kini sepanjang jalan itu berjejer beragam tanaman hias baik impor maupun lokal. Bonsai dan tanaman buah seperti sawo juga menjadi alternative pilihan di sentra itu.
Menurut ketua paguyuban Padang Bulan Syaiful Bakhri, sebuah perkumpulan pedagang tanaman hias di Lamongan, cikal bakal sentra ini berawal dari dibentuknya paguyuban Padang Bulan 10 Juni 2008 lalu. Terbentuknya paguyuban ini kemudian ditindaklanjuti dengan rencana penataan pedagang tanaman hias dalam satu lokasi bersama Bagian Lingkungan Hidup (sekarang Badan Lingkungan Hidup). “Rencana penataan pedagang tanaman hias ini mendapat respon positif dari Bapak Bupati (Masfuk) hingga akhirnya pedagang diberikan lokasi di jalan Sumargo ini dengan bentuk Sentra Pedagang Tanaman Hias, “ papar dia.
Tasyakuran di sentra yang ditempati 4 stan tanaman bonsai, 2 stan tanaman buah dan 26 stan tanaman hias serta tanaman pelindung tersebut, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Masfuk yang diberikan pada Syaiful Bakhri. Sebuah tanaman hias jenis puring kura yang merupakan tanaman impor dari Thailand juga diberikan pada Masfuk pada kesempatan itu.
Dalam sambutannya, Masfuk berharap agar sentra tanaman hias ini nantinya akan semakin berkembang. Sehingga selain memberi penghasilan pada pedagang, juga bisa mempercantik wajah kota. Dia berharap sentra ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dikatakannya, Pemkab Lamongan memberi perhatian lebih pada pelestarian lingkungan hidup. “Satu pohon saja yang dirusak, saya tahu, “ ujarnya. Bukti perhatian pada lingkungan hidup ini Kota Lamongan dua tahun berturut-turut meraih Piala Adipura.
Dia juga sampaikan pada sejumlah masyarakat yang hadir, pelestarian lingkungan hidup tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Keguyuban masyarakat juga dibutuhkan. “Hanya dengan kecintaan pada Lamongan saja yang bisa wujudkan pelstarian lingkungan hidup. Ini sudah ditunjukkan masyarakat Lamongan sehingga Adipura bisa diraih, “ kata dia.
+ comments + 1 comments
saya senang sekali dan merasa sejuk bila melewati daerah tersebut. saya merasa tenang...............
Posting Komentar