Hilang Kontak, Keluarga Gelisah

Jumat, 04 Februari 20110 comments

Lamongan - Krisis politik yang terjadi di Mesir membuat keluarga mahasiswa yang berada di Indonesia gelisah tak terkecuali keluarga mahasiswa Lamongan yang belajar di sana. Seperti yang dialami oleh pengasuh Ponpes Tanfirul Ghoyyi, KH. Suudi Karim, yang saat ini sedang gelisah. Pasalnya, dua anaknya yang kuliah di Universitas Al Azhar, Mesir, hingga kini belum bisa mengirim kabar.
KH Suudi Karim dan istrinya Hj. Muhaiminah Arifin sampai saat ini kehilangan kontak dengan dua anaknya sejak kemelut politik di Mesir terjadi. Dua anaknya, Zulfikar Alaudin (31 tahun) dan Djunun Amrullah (18 tahun) kini belum diketahui karena kontak melalui handphone-pun tiak bisa dilakukan.

Ketika ditemui wartawan di Ponpes Tanfirul Ghoyyi di jl. sunan giri Lamongan, KH Suudi Karim mengatakan, anaknya yang bernama Zulfikar Alaudin kuliah di Fakultas Sastra Universitas Al Azhar dan adiknya Djunun Amrullah kuliah di Fakultas Usuluddin Universitas Al Azhar. "Kami di Lamongan sudah kurang lebih 3 hari ini kehilangan kontak," katanya.

Menurut KH Suudi, dirinya kehilangan kontak dengan kedua anaknya karena seluruh operator telepon sudah diblokir oleh pemerintah mesir. "Biasanya kami selalu berkirim kabar melalui telpon," katanya.

Kyai Suudi juga menilai pemerintah Indonesia sangat lambat untuk mengevakuasi seluruh warganya yang berada di Mesir. "Kami berharap pemerintah segera mengevakuasi WNI termasuk dua anak saya agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga," tandasnya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ekonik3 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger