New Sembayat Barrage Semakin Nyata

Kamis, 19 Maret 20090 comments


Rencana pembangunan New Sembayat Barrage atau yang sering disebut Kuro Barrage di Sungai Bengawan Solo semakin mendekati kenyataan. Berlangsung di Ruang Guest House Pemkab Lamongan, Kamis (19/3), dilangsungkan rapat koordinasi antara Pemkab Lamongan, Gresik, Balai Besar Bengawan Solo dan Pemprop Jatim bersama Bakorwil II Bojonegoro. Rapat ini adalah tindak lanjut rapat sebelumnya yang berlangsung di Gresik.
Dari Lamongan turut serta Bupati Masfuk, Wabup Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Sementara Pemkab Gresik diwakili Sekkab Chusnul Chuluq bersama Kepala Bappeda Ach Najib. Kemudian Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo diwakili Kabid Operasional dan Pemeliharaan Sudarsono dan Pemprop Jatim diwakili Kabid Pembangunan dan Pengembangan Dinas PU Pengairan Joko Jatiroso serta beberapa pejabat dari Biro Administrasi dan Kerjasama Antar Daerah.

Masfuk tuturkan tingkat kemanfaatan Kuro atau New Sembayat Barrage ini sangat tinggi untuk masyarakat Lamongan maupun Gresik. Air dari Bengawan Solo itu selain sebagai solusi permasalahn banjir, nantinya bisa digunakan untuk industrialisasi, air supaly PDAM dan irigasi pertanian. “Sesuai dengan instruksi Presiden RI saat peresmian 100 ribu Rumah Sehat Sederhana beberapa waktu lalu, perlu dilakukan percepatan pengerjaan proyek New Sembayat Barrage ini, “ papar dia.

Disampaikan Sudarsono, design dari bendung gerak yang sering disebut sebagai Kuron Barrage oleh Pemkab Lamongan adalah Sembayat Barrage termasuk di Bappenas yang disebut sebagai New Sembayat Barrage. Dalam grand scenario itu, pembangunan New Sembayat Barrage masuk fase II atau mulai 2011 nanti. Namun menurut Sudarsono, karena ada instruksi dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono agar proyek ini segera diselesaikan, maka akan dilakukan percepatan proses untuk mewujudkannya.

Sudarsono saat itu juga sampaikan adanya dana stimulus untuk penanganan banjir di sepanjang Sungai Bengawan Solo sebanyak lima paket yang masuk wilayah Tuban, Lamongan dan Gresik mulai sekitar Mei atau Juni nanti. Dana ini akan dipergunakan untuk peninggian sejumlah 7 titik tanggul negara yang sebagian besar berada di Gresik. Termasuk pengerukan di floodway di Laren yang kini alami sedimentasi. Namun proyek ini terkendala masalah sosial di Gresik, yakni sulitnya pembebasan tanah. “Karena bentuknya dana stimulus, kalau tidak dilaksanakan dalam tahun ini juga, dana ini akan kembali ke pusat, “ kata dia.

Sementara dari Najib didapat keterangan jika New Sembayat Barrage ini memang mengalami masalah sosial, yakni masalah tanah di Gresik. Naman menurutnya kebutuhan tanah untuk pembangunan New Sembayat Barrage ini sudah diinventarisir dan dibuat pembagiannya menjadi enam wilayah. Dari total 74 hektar tanah yang dibutuhkan, terang dia, 64 hektar diantaranya berada di wilayah Gresik. Jatah tanah Lamongan 10 hektar masuk wilayah II dan VI. Kebutuhan ini belum termasuk 15 hektar untuk water treatment plant (pengolahan air bersih).

“Pemkab Gresik berkomitmen untuk mempercepat pembebasan tanah ini. Yang penting segera buat action plant bersama, sehingga progress proyek ini jelas, “ kata dia. Dia juga sampaikan ada informasi dana sharing untuk pembebasan lahan antara pemerintah pusat 50 persen, Pemprop 25 persen dan Pemkab 25 persen. “Namun masih perlu dipastikan apakah prosentase tersebut sudah emncakup semua kebutuhan lahan New Sembayat Barrage, “ jelas dia.

Terkait percepatan New Sembayat Barrage ini, Pemprop Jatim seperti dituturkan Joko Jatiroso sudah siapkan surat ke presiden. Ini berdasar pertemuan 11 Maret lalu di Gedung Grahadi bersama Gubernur Jatim. Selain itu pada pertemuan itu juga undang tim dari ITS Surabaya untuk tindak lanjuti lebih detail action plant proyek tersebut. Dikatakannya, pada 31 Maret nanti action plant ini akan di lokakaryakan dengan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan mengundang Bupati Lamongan dan Gresik.

Pertemuan itu sepakati untuk membuat sebuah nota kesepahaman antara Lamongan dan Gresik yang naskahnya di design Biro Administrasi dan Kerjasama Antar Daerah. Sementara secara teknis akan dirumuskan Dinas Pengairan Pemprop Jatim bersama Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo. Juga disepakati agar Lamongan bersama Gresik dan Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo melakukan paparan ke Menteri Pekerjaan Umum demi percepatan proyek tersebut.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ekonik3 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger